Sebuah studi awal dalam The New England Journal of Medicine menyatakan bahwa kapasitas efluks kolesterol adalah indikator yang lebih baik untuk memantau risiko kardiovaskular dan terapi jangka panjang berdasarkan kolesterol High-density Lipoprotein (HDL). Sebanyak 3000 peserta turut berpartisipasi dalam Dallas Heart Study yang dilakukan oleh para peneliti dari UT Southwestern Medical Center di Dallas, Emory University, Atlanta.
Hasil penelitian yang telah dirilis menunjukkan bahwa efluks kolesterol memberi efek perlindungan terhadap risiko kardiovaskular. "Semakin baik tingkat efluks kolesterol seseorang semakin rendah kemungkinannya terkena serangan jantung, stroke, dan kematian karena penyakit jantung". Terlebih lagi, asosiasi terhadap efluks kolesterol tersebut lebih baik daripada pengukuran HDL standar.
Meski HDL telah dikenal sebagai kolesterol baik, para peneliti masih belum dapat memanfaatkannya untuk terapi yang efektif. "Maka kini kami menyelidiki manfaat HDL, lebih dari sekedar nilai kolesterol HDL saja", kata Anand Rohatqi, kepala studi dan asisten profesor di Departemen Penyakit Dalam, Universitas UT Southwestern. HDL sangat dinamik dan mempunyai berbagai fungsi yang tidak tampak dalam pemeriksaan kolesterol biasa. Hipotesis telah bergeser dari nilai kolesterol-HDL menjadi manfaat HDL untuk memprediksi risiko kardiovaskular dan menjadi penanda terapi yang lebih baik untuk mengurangi risiko kardiovaskular.
Mencari tahu bagaimana cara kerja HDL dalam mengurangi tumpukan lemak dalam pembuluh arteri dapat membantu pengembangan target terapi untuk mengurangi risiko penyakit jantung. "Kami menggunakan hasil penelitian dari Dallas Heart Study untuk menyelidiki hubungan antara fungsi HDL dengan penyakit kardiovaskular secara menyeluruh", kata Rohatqi. Kami menemukan hubungan yang kuat dan terukur mengenai efek perlindungan efluks kolesterol dari penyakit kardiovaskular pada orang-orang yang bebas dari penyakit jantung pada pengujian awal.
Reprinted with permission of the American Association for Clinical Chemistry from Clinical Laboratory News - dated December 18,2014.
Translation from English by the Indonesian Association for Clinical Chemistry (IACC).